Friday, September 30, 2016

Batik Go Internasional

Sebuah contoh sempurna adalah gaun pengantin tradisional pengantin Vietnam yang disebut Ao dai. Ao dai biasanya dalam warna merah. Ia juga memiliki pola oriental yang sebagian besar terlihat di bagian depan membentang dari daerah dada sampai paha atau kaki. kain batik pekalongan Warna merah gaun pengantin ini sejalan dengan bagaimana budaya Vietnam melihatnya sebagai tanda keberuntungan dan kemakmuran.
Hasil gambar untuk batik
Di negara-negara Asia dengan budaya Timur seperti China dan India, gaun pengantin yang mirip dengan Ao dai dari Vietnam berkaitan dengan pentingnya warna merah berkaitan dengan keberuntungan. Namun, perempuan hari ini dari negara mengatakan sebagian besar memilih untuk memakai warna selain merah untuk gaun pengantin tradisional mereka. gaun pengantin putih Barat juga menjadi pilihan yang lebih populer untuk pengantin muda Cina menjadi. Ini adalah bukti bahwa globalisasi memang menjadi sesuatu yang telah mempengaruhi banyak orang dari seluruh dunia.

Negara-negara lain seperti Jepang memiliki pernikahan bahan batik dimana pengantin wanita akan memakai tiga atau lebih gaun. Hal ini dilakukan sepanjang upacara dan setelah pengantin akan mengenakan kimono yang merupakan pakaian tradisional Jepang yang populer selama perayaan yang tepat.

Bagi orang-orang Jawa dari Indonesia, mereka memakai kebaya yang merupakan semacam blus tradisional dengan batik. Di Filipina, yang Baro't Saya adalah pakaian pernikahan tradisional bagi wanita yang bermitra bersama dengan Barong Tagalog untuk pria.

Saat ini meskipun, ada permintaan untuk gaun pengantin yang disesuaikan agar sesuai dengan kepribadian pengantin wanita. gaun pengantin ini adalah sebagian besar santai dan memberikan sentuhan yang unik ke suasana upacara itu sendiri yang merupakan cara yang sangat kreatif untuk membedakan pernikahan Anda sendiri.

No comments:

Post a Comment